POTENSI ENTERPRENEUR PADA PENDIDIKAN
Jika kita melirik pendidikan formal maka kita akan mendapatkan hal menarik dalam kaitannya dengan potensi entrepreneur yang sudah dipunyai anak-anak sejak lahir. Kalau kita perhatikan aktifitas-aktifitas di sekolah-sekolah mulai playgroup sampai TK maka akan ditemukan dengan sangat kaya kreatifitas, penciptaan peluang, dan pengambilan resiko dari murid-murid yang mewarnai seluruh proses belajar mengajar di kelas. Tetapi yang menyedihkan adalah bahwa proses kreatif, penciptaan peluang, dan pengambilan resiko tersebut mendadak berhenti secara radikal ketika murid masuk ke sekolah dasar dan ini berlanjut bahkan sampai tingkat universitas. Secara umum, di semua sekolah di negara manapun tiga aspek tadi menjadi terlupakan sejak memasuki bangku SD. Negara-negara maju baru dalam kira-kira dua puluhan tahun terakhir ini berupaya mereformasi sistem dan pola pendidikan yang hendak mengutamakan seni dimana di dalamnya terdapat pelatihan intensif kreatifitas dan inovasi. Tidak semuanya mengadopsi upaya reformasi ini sebab sistem pendidikan tradisional masih mengakar dengan sangat kuat.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa pendidikan formal menjadi salah satu penghambat berkembangnya potensi entrepreneur yang dimiliki oleh manusia sejak lahir. Yang lebih menyedihkan adalah, bahwa pendidikan formal tidak hanya memiliki kekuatan untuk menghambat potensi entrepreneur tetapi bahkan memiliki daya untuk menhancurkan atau mematikan potensi entrepreneur di dalam diri manusia. Dari playgroup sampai TK hanyalah sekitar tiga tahun, dibandingkan dengan dari SD sampai lulus universitas yang mencapai enam belas tahun, maka tidak heran jika proses pertumbuhan potensi entrepreneur jadi terhambat atau mati. Jika pada kenyataannya proses pendidikan formal bisa menghambat potensi entrepreneur, maka secara berbalik seharusnya proses pendidikan formal juga bisa mengembangkan dan melatih potensi entrepreneur. Oleh sebab itu, sangatlah benar jika disimpulkan bahwa entrepreneurship juga haruslah diajarkan, dilatihkan, dan dididikkan.
Jika model pendidikan formal tidak direformasi maka pendidikan formal kita telah berkontribusi menghambat atau mematikan calon-calon entrepreneur di dalam diri anak didik kita. Jadi betul seperti yang pernah disampaikan oleh Dr. Ir. Ciputra bahwa kita perlu merubah model pendidikan kita untuk boleh mengakomodasi aspek-aspek kreatif-inovatif, penciptaan peluang, dan pengambilan resiko yang terhitung. Jika tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadikan manusia Indonesia yang seutuhnya, maka pendidikan nasional kita perlu memikirkan proses belajar mengajar yang berbasis entrepreneurship. Inilah lompatan kuantum yang dimaksudkan oleh Dr. Ir. Ciputra dalam orasi ilmiahnya di Universitas Tarumanagara beberapa waktu lalu.
Kita semua terlahir dengan potensi entrepreneur dan pendidikan dapat mengembangkan atau mematikan potensi tersebut, maka langkah apakah yang paling tepat untuk diambil di dalam pengaturan proses belajar mengajar di dunia pendidikan formal? Akankah kita membiarkan proses pendidikan yang menghambat potensi entrepreneur di dalam diri kita yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa? Ataukah kita akan turut serta mengembangkan dan memelihara potensi entrepreneur itu melalui proses pendidikan formal yang lebih baik? Saya mengambil posisi untuk terjun ke dalam pengembangan dan pemeliharaan potensi entrepreneur melalui pendidikan dengan model pembelajaran berbasis entrepreneurship.
Akhir kata, jika pendidikan nasional boleh ditujukan kepada pembelajaran berbasis entrepreneurship, maka bukan saja tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pembentukan manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai dengan lebih baik, tetapi juga masalah kemiskinan dan kemelaratan yang telah menghantui kehidupan bangsa kita akan dapat ditanggulangi dengan penuh harapan. Suatu saat nanti kita boleh melihat bangsa kita berjaya sebagai bangsa yang entrepreneurial yang menghormati potensi pemberian Tuhan dan melaksanakan tanggungjawab pendidikan dengan setia.
lhu mas goes,kug pake bahasa indonesia?? =/
BalasHapushee ,use english yoo
BalasHapusya alloh lali,,,,, ,oH Mam Yuri...... ,u're so pretty if u are getting me A+++++++ mark.......
BalasHapus