Mereka memulai dengan data sejarah yang benar, bahwa Perang Salib diawali dimasa kekuasaan Paus Urbanus pada tahun 1095 dan dimaksudkan untuk mengambil kembali tempat-tempat suci Kristiani, khususnya Yerusalem, untuk umat Kristen. Disepanjang Mediterania Timur operasi militer dilancarkan terhadap pasukan Muslim. Dan kemudian:
Perang ini kerap dilihat sebagai awal kontak yang melahirkan ketegangan dan sikap permusuhan antara Barat dan Timur.
dan kita menganggap “Timur” disini berartikan dunia Muslim.
Lalu:
Perbincangan tentang konflik antaragama, terutama agama-agama besar dunia””Yahudi, Kristen, dan Islam””sering kali dihubungkan dengan peristiwa Perang Salib.
Organisasi Muslim liberal seperti Jaringan Islam Emansipatoris telah banyak melakukan hal-hal yang berguna dan situs ini secara keseluruhan mendukung mereka. Namun, paling tidak di topik ini, mereka mempunyai prasangka dan ketidakmampuan untuk menilai Islam dengan kritis yang juga dimiliki oleh lembaga-lembaga Islam ortodoks lain di seluruh Indonesia. Perang Salib bukanlah permulaan dari percekcokan atara Islam dan dunia Barat. Perang Salib adalah tambahan terlambat dari berabad-abad penyerangan Arab/Muslim, berabad-abad penjajahan, penaklukkan, pembunuhan besar-besaran, dan pemindahan agama secara paksa terhadap dunia Kristen yang sedang “tidur” yang akibatnya menjalar sampai ke jantung Eropa Barat.
Setelah lahirnya Islam, di sebuah bagian kecil yang tak dikenal di daerah Arab abad ketujuh, gelombang demi gelombang pasukan Muslim masuk kedalam tanah Kristen dan Yahudi. Pasukan Muslim tersebut menaklukkan mereka, merampas kekuasaan mereka, menjajah mereka, dan memeras mereka. Pasukan yang sama ini membawa Islam sampai ke selatan Spanyol, ke Andalusia, dan tentunya juga ke tanah-tanah tidak terhitung lain (yang kebanyakan Kristen) disepanjang jalan. Orang-orang yang terjajah ditawarkan sedikit pilihan - berpindah agama atau menerima status ‘dhimmi’ yang memalukan. Lebih dari tiga abad kemudian, setelah jihad raksasa ini dimulai, masyarakat Kristen Eropa akhirnya membuat suatu tanggapan yang lambat - Perang Salib - dan berusaha untuk merebut kembali sedikitnya beberapa dari daerah yang hilang dari dunia Kristiani.
Pertentangan diantara Barat dan “Timur” dapat dijejak balik ke perluasan awal daerah masyarakat Muslim yang berdarah dari kampung gurunnya, bukan dari Perang Salib. Hal ini dinyatakan disini tidak untuk menimbulkan perselisihan dengan teman-teman Muslim saya, namun hanya sebagai usaha untuk mencari kebenaran - kita semua akan lebih baik jika kita melihat hal-hal seperti ini dengan lebih jujur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar