Minggu, 12 Juni 2011

Introduction

<p>Your browser does not support iframes.</p> Dreaming is happening. This dream is happened ia a shining day of month of November 2008. What dream is that? That is a dream about the dead of Board of Education in the year after.

Will the Board of Education dead before the National Board of Education founded? Do we have real indication about this? No. We don’t have anything to make interpretation about the future of the existence of the board. We just know that all districts and walikota in Indonesia have already the board of education. Most of schools in Indonesia have already School Committee. Then, how come with the future of the Board of Education and School Committee? We don’t knowI JUST HAVE A BAD DREAM ABOUT THE BOARD OF EDUCATION AND SCHOOL COMMITTEE IN INDONESIA the future of the board and committee at all.

A week ago, I heard some things from a person who responsible to develop Board of Education and School Committee in Indonesia. The some thing is about the stagnation process of RPP on Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. The process of RPP to become PP will not be finisihed. In other word, the process will be stop, never ending process, etc. Is that true? This was what I called a bad dream in a light day. A bad dream I did not imagine before. He said that the RPP will be not published even the governnent wiil change next 2009. Again, the RPP will be not published. My ear was warmed up at that time. I don’t know what wat my face, when I heard the information.

Why is the RPP very important?

Firstly, the RPP is a fundamental operational legislation to implement the UU Nomor 20 Tahun 2003 on Nasional Education System. Without the RPP, the sistem could not be implemented in our education process. In the para 75 of the UU Nomor 20 Tahun 2003 stated that the PP must be published at least not more that 2 years after the publication of the UU. Yes this is stated in the UU. I can say that the government is bad forformance in the publication of the RPP.

Secondly, the RPP actually will cover the operational legislation for all level of education in Indonesia, includes the operasional legislation for the community participation, Board of Education, and School Committee.

In two points, the role of RPP is not only very important for all level of education in Indonesia, the RPP will very important for the future of the Board of Education and School Committee.

Strategic Planning

Ministry of National Education (MONE) stated keys develppment milestones in the MONE Renstra 2004 – 2009. One of the milestones is (1) the board of education will fully operasional in 2009, (2) school committee wil also fully operational in 2009, and (3) the national board of education will be founded in 2009.

The three points of the milestones are just for the board dan committee. These points are the key indicators of the successful program and activities of the government.

Will dream comes true?

I do not know. But I hope that the bed dream is just only a dream, is not a reality. I hope so. My best regards for Board of Educations in alla provinces and districts and all School Committes in all schools in Indonesia.

Introduction

<p>Your browser does not support iframes.</p> Dreaming is happening. This dream is happened ia a shining day of month of November 2008. What dream is that? That is a dream about the dead of Board of Education in the year after.

Will the Board of Education dead before the National Board of Education founded? Do we have real indication about this? No. We don’t have anything to make interpretation about the future of the existence of the board. We just know that all districts and walikota in Indonesia have already the board of education. Most of schools in Indonesia have already School Committee. Then, how come with the future of the Board of Education and School Committee? We don’t knowI JUST HAVE A BAD DREAM ABOUT THE BOARD OF EDUCATION AND SCHOOL COMMITTEE IN INDONESIA the future of the board and committee at all.

A week ago, I heard some things from a person who responsible to develop Board of Education and School Committee in Indonesia. The some thing is about the stagnation process of RPP on Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. The process of RPP to become PP will not be finisihed. In other word, the process will be stop, never ending process, etc. Is that true? This was what I called a bad dream in a light day. A bad dream I did not imagine before. He said that the RPP will be not published even the governnent wiil change next 2009. Again, the RPP will be not published. My ear was warmed up at that time. I don’t know what wat my face, when I heard the information.

Why is the RPP very important?

Firstly, the RPP is a fundamental operational legislation to implement the UU Nomor 20 Tahun 2003 on Nasional Education System. Without the RPP, the sistem could not be implemented in our education process. In the para 75 of the UU Nomor 20 Tahun 2003 stated that the PP must be published at least not more that 2 years after the publication of the UU. Yes this is stated in the UU. I can say that the government is bad forformance in the publication of the RPP.

Secondly, the RPP actually will cover the operational legislation for all level of education in Indonesia, includes the operasional legislation for the community participation, Board of Education, and School Committee.

In two points, the role of RPP is not only very important for all level of education in Indonesia, the RPP will very important for the future of the Board of Education and School Committee.

Strategic Planning

Ministry of National Education (MONE) stated keys develppment milestones in the MONE Renstra 2004 – 2009. One of the milestones is (1) the board of education will fully operasional in 2009, (2) school committee wil also fully operational in 2009, and (3) the national board of education will be founded in 2009.

The three points of the milestones are just for the board dan committee. These points are the key indicators of the successful program and activities of the government.

Will dream comes true?

I do not know. But I hope that the bed dream is just only a dream, is not a reality. I hope so. My best regards for Board of Educations in alla provinces and districts and all School Committes in all schools in Indonesia.

Sabtu, 11 Juni 2011

POTENSI ENTERPRENEUR PADA PENDIDIKAN

POTENSI ENTERPRENEUR PADA PENDIDIKAN


Jika kita melirik pendidikan formal maka kita akan mendapatkan hal menarik dalam kaitannya dengan potensi entrepreneur yang sudah dipunyai anak-anak sejak lahir. Kalau kita perhatikan aktifitas-aktifitas di sekolah-sekolah mulai playgroup sampai TK maka akan ditemukan dengan sangat kaya kreatifitas, penciptaan peluang, dan pengambilan resiko dari murid-murid yang mewarnai seluruh proses belajar mengajar di kelas. Tetapi yang menyedihkan adalah bahwa proses kreatif, penciptaan peluang, dan pengambilan resiko tersebut mendadak berhenti secara radikal ketika murid masuk ke sekolah dasar dan ini berlanjut bahkan sampai tingkat universitas. Secara umum, di semua sekolah di negara manapun tiga aspek tadi menjadi terlupakan sejak memasuki bangku SD. Negara-negara maju baru dalam kira-kira dua puluhan tahun terakhir ini berupaya mereformasi sistem dan pola pendidikan yang hendak mengutamakan seni dimana di dalamnya terdapat pelatihan intensif kreatifitas dan inovasi. Tidak semuanya mengadopsi upaya reformasi ini sebab sistem pendidikan tradisional masih mengakar dengan sangat kuat.


Sehingga bisa disimpulkan bahwa pendidikan formal menjadi salah satu penghambat berkembangnya potensi entrepreneur yang dimiliki oleh manusia sejak lahir. Yang lebih menyedihkan adalah, bahwa pendidikan formal tidak hanya memiliki kekuatan untuk menghambat potensi entrepreneur tetapi bahkan memiliki daya untuk menhancurkan atau mematikan potensi entrepreneur di dalam diri manusia. Dari playgroup sampai TK hanyalah sekitar tiga tahun, dibandingkan dengan dari SD sampai lulus universitas yang mencapai enam belas tahun, maka tidak heran jika proses pertumbuhan potensi entrepreneur jadi terhambat atau mati. Jika pada kenyataannya proses pendidikan formal bisa menghambat potensi entrepreneur, maka secara berbalik seharusnya proses pendidikan formal juga bisa mengembangkan dan melatih potensi entrepreneur. Oleh sebab itu, sangatlah benar jika disimpulkan bahwa entrepreneurship juga haruslah diajarkan, dilatihkan, dan dididikkan.


Jika model pendidikan formal tidak direformasi maka pendidikan formal kita telah berkontribusi menghambat atau mematikan calon-calon entrepreneur di dalam diri anak didik kita. Jadi betul seperti yang pernah disampaikan oleh Dr. Ir. Ciputra bahwa kita perlu merubah model pendidikan kita untuk boleh mengakomodasi aspek-aspek kreatif-inovatif, penciptaan peluang, dan pengambilan resiko yang terhitung. Jika tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadikan manusia Indonesia yang seutuhnya, maka pendidikan nasional kita perlu memikirkan proses belajar mengajar yang berbasis entrepreneurship. Inilah lompatan kuantum yang dimaksudkan oleh Dr. Ir. Ciputra dalam orasi ilmiahnya di Universitas Tarumanagara beberapa waktu lalu.
Kita semua terlahir dengan potensi entrepreneur dan pendidikan dapat mengembangkan atau mematikan potensi tersebut, maka langkah apakah yang paling tepat untuk diambil di dalam pengaturan proses belajar mengajar di dunia pendidikan formal? Akankah kita membiarkan proses pendidikan yang menghambat potensi entrepreneur di dalam diri kita yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa? Ataukah kita akan turut serta mengembangkan dan memelihara potensi entrepreneur itu melalui proses pendidikan formal yang lebih baik? Saya mengambil posisi untuk terjun ke dalam pengembangan dan pemeliharaan potensi entrepreneur melalui pendidikan dengan model pembelajaran berbasis entrepreneurship.


Akhir kata, jika pendidikan nasional boleh ditujukan kepada pembelajaran berbasis entrepreneurship, maka bukan saja tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pembentukan manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai dengan lebih baik, tetapi juga masalah kemiskinan dan kemelaratan yang telah menghantui kehidupan bangsa kita akan dapat ditanggulangi dengan penuh harapan. Suatu saat nanti kita boleh melihat bangsa kita berjaya sebagai bangsa yang entrepreneurial yang menghormati potensi pemberian Tuhan dan melaksanakan tanggungjawab pendidikan dengan setia.

Kamis, 01 Oktober 2009





Playstation 4 akan bertema sporty, mempunyai layar sentuh dengan body glossy. CD ROM memiliki penempatan yang seksi dan mengkilap, penutup yang dapat disesuaikan pasti akan menjadi keunggulan tambahan. Dari gambar yang diberikan, tampaknya bahwa gen Play station berikutnya juga akan memiliki layar OLED yang tertanam, yang membuat ini konsol permainan Playstation 4 di sini dua kali lebih dingin seperti yang diharapkan.

dan dibalik itu semua, PS4 menhadirkan rahasia yang sangat besar !!!!

Dan ternyata PS 4 tersebut masih berupa proposal seorang desainer! Jadi blom 100% gadget tersebut sedemikian seperti dalam proposal…..Tapi keren abiez yaaa….


Rahasia besar neil amstrong

Siapa yang tidak pernah tahu orang yang pertama kali menginjakan kakinya di bulan? Yups, bener sekali…..Neil amstrong. Neil adalah orang pertama yang menginjakan kakinya di bulan. Pendaratan yang benar-benar sempurna di bulan itu pun mendapatkan banyak decak kagum dari banyak pihak! .Apa lagi disana Neil amstrong juga menemukan penjual rokok.Alhasil neil armstrong juga bisa ngrokok tuh.. .heheh :-p

Senin, 06 Juli 2009

Welcome to lenglolo's blog ,the most stupidest people arround the world.HEhehe


Yeah ,welcome to my blog .all in u'r imagine will be posting here.let's make our history or we'll become history.
hehe,temen temen met seneng seneng aje di blog gue .mungkin hanya sedikit sih yang dapat tmen2 unduh dari sini.tapi maap deh sbelumnya klo emang blog gue ini masih jelek.hehehe :) piss..! .

Kamis, 04 Juni 2009

Sultan mehmed 2 sang penakluk konstantinopel

Sunday, December 21, 2008

Muhammad II Al-Fatih : Sang Penakluk Konstantinopel

Muhammad Al Fatih

Abu Qubail menuturkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]


Sultan Mehmed II (bahasa Turki Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفاتح), "sang Penakluk", dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawaduk setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di Ain Jalut melawan tentara Mongol).

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.

Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.

Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh. Hanya Sultan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.Sultan Muhammad II atau Mehmed Al-Fatih

Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.

Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.


Constantinople Shepherd

Wilayah Konstantinopel


Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668M, namun gagal dan salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya Abu Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.

Generasi berikutnya, baik dari Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah hingga Turki Utsmani pada masa pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani.

Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dengan dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan militernya Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga Constantine merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi –bahkan dua lapis– seluruh kota sangat sulit ditembus, Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak menelurkan banyak bala bantuan.


Constantine XI, the last Byzantine Emperor at the battlements, dawn of the 29th May of 1453

Constantine XI Paleologus

Hari Jumat, 6 April 1453M, Muhammad II atau disebut juga Mehmed bersama gurunya, syaikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Byzantium dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 150.000 ribu pasukan dan meriam buatan Urban –teknologi baru pada saat itu– Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk Islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai atau perang. Constantine Paleologus menjawab tetap mempertahankan kota dengan dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni Giustiniani dari Genoa.


Muhammad Al Fatih's Great Gun


Kota dengan benteng 10m-an tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat melalui pasukan altileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan laut Marmara pasukan laut harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.

Berhari-hari hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah pasukan Constantine mampu mempertahankan celah tersebut dan dengan cepat menumpuk kembali hingga tertutup. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal. Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah selat Golden Horn.


Constatinople Siege

29 Mei, setelah sehari istirahat perang Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua dan terakhir pasukan Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.





Battle of Constantinople (1453 AD)

Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Islam, Yahudi ataupun Kristen. Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya.




Fall of Constatinople

Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah –terutama sekolah untuk kepentingan administratif kota– secara gratis, siapa pun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, bahkan rumah diberikan gratis kepada para pendatang yang bersedia tinggal dan mencari nafkah di reruntuhan kota Byzantium tersebut. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan dilestarikan.

Dan kini Hagia Sophia yang megah berubah fungsi menjadi museum.

Tombstone of Muhammad Al Fatih

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu lil Sultan Muhammad Al Fateh.
Amin ya Robbal alamin.

Sumber :
- Wikipedia
- Alwi Alatas : Al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel, Penerbit Zikrul Hakim, 2005
- Dan lain-lain